Menulis buatku adalah suatu aktivitas menyenangkan
yang kulakukan dalam keadaan santai yang bukan saja untuk menghasilkan suatu
karya, tapi juga untuk memperoleh kebahagiaan. Ada rasa bahagia yang aku
rasakan yang berbeda dengan rasa bahagia lainnya ketika aku berhasil
menghasilkan tulisan. Biasanya, aku mulai menulis ketika ide-ide dalam
pikiranku sudah tidak mampu kubendung lagi. Maka saat itu, aku akan mulai
berkutat dengan pikiranku sendiri sembari jemariku menuangkannya.
Menurutku, hal yang paling utama dalam
menulis atau menghasilkan suatu karya, adalah inspirasi. Beberapa penulis
mungkin menulis tanpa berpatokan dengan inspirasi, mereka bisa menghasilkan
karya dengan menuangkan apa saja yang ada dipikiran mereka, tanpa harus
menunggu kedatangan sang inspirasi. Atau
mungkin justru, inspirasi mereka adalah pikiran mereka sendiri. Berbeda dengan
mereka, aku harus menemukan seuatu yang menginspirasiku terlebih dahulu, untuk
kemudian bisa aku kembangkan menjadi suatu karya. Inspirasi kuperoleh bisa
dimana saja, kadang kutemukan ketika sedang bersama teman-teman, kadang juga
ketika sendiri dalam suatu aktivitas tertentu. Kadang dari cerita atau
pengalaman orang di sekitarku, kadang juga berdasarkan apa yang aku alami sendiri.
Dan tentu saja, karya orang lain yang aku baca, dengar, atau saksikan, juga
memiliki peran dalam mengispirasiku menghasilkan suatu tulisan.
Dalam menulis, aku biasanya harus berada
di tempat yang tenang. Bukan tempat yang sepi, tapi tempat yang tenang. Dengan
begitu, aku lebih mudah bermain-main dengan imajinasiku sendiri. Aku akan
kesulitan menulis ketika keadaan sekitarku gaduh dan ramai oleh suara. Dan
ketika aku kehilangan konsentrasiku, aku tidak bisa menulis sama sekali. Apa
yang aku tulis biasanya adalah apa yang bisa aku bayangkan, seperti karakter
seorang tokoh, ekspresi, lokasi, atau suasana dalam tulisanku adalah apa yang
mungkin pernah aku lihat, dengar, atau aku alami sendiri.
Dalam menulis suatu karya, baik itu
puisi, esai, cerpen, atau novel, akan lebih mudah buatku apabila ada tema atau
topik yang diberikan, sehingga aku tahu kemana arah tulisanku. Dan juga, aku
biasanya menentukan ide pokok dari tulisanku terlebih dahulu, misalnya akan
bagaimana endingnya, pesan apa yang
akan kusampaikan, atau siapa sasaran pembaca yang kuharapkan.
Tidak kupungkiri bahwa pengalaman adalah
guru yang terbaik. Dalam menulis, pengalaman yang kubutuhkan adalah pengalaman
mencicipi berbagai genre tulisan
yaitu membaca karya-karya orang lain. Dari tulisan-tulisan yang aku baca, aku
mengetahui bahwa gaya penulisan setiap penulis berbeda-beda. Aku mempelajari
bahwa suatu keadaan yang sama dapat disampaikan dengan berbagai cara oleh
penulis yang berbeda. Kemudian aku menyadari, gaya penulisan menjadi salah satu
poin penting lainnya dalam menulis, gaya penulisan akan menjadi ciri khas atau
bahkan identitas dari seorang penulis.
Namun, aku pun juga sering malas dalam
menulis. Ketika ide-ide sudah mendesak ingin dituangkan dalam tulisan, ada
kalanya aku malas menggerakkan jemariku. Kadang juga jenuh dan tidak sabar
untuk sampai pada akhir dari tulisanku, dan berharap ide-ide tersebut tertuang
sendiri dalam bentuk tulisan. Aneh memang, namun aku berharap suatu saat nanti
akan ada alat yang bisa mengabulkan impian anehku itu.
Kendala lain yang aku alami dalam
menulis adalah ketika aku berusaha menggambarkan seseorang, suatu kejadian,
suatu tempat atau suatu keadaan namun aku gagal menggambarkannya lewat
kata-kata. Dan yang paling menyedihkan adalah ketika mebaca ulang tulisanku,
namun menyadari bahwa tulisan itu tidak punya nyawa. Menurutku, salah satu
kesulitan dalam menulis adalah menghasilkan karya yang memiliki nyawa. Dimana
pembaca dapat hanyut dan seolah-olah merasakan sendiri apa yang sedang dibacanya.
Menulis memang bukan pekerjaan yang
mudah, namun juga bukan pekerjaan yang sulit. Karena tidak ada syarat untuk
bisa menghasilkan suatu karya tulisan. Berikut ini tips menulis kreatif versi
diriku sendiri:
1.
Kenali gaya
tulisanmu. Gaya tulisan setiap penulis itu berbeda, penulis A menulis dengan
jelas, setiap kejadian, perkataan, ekspresi, intonasi, dll dijelaskan dengan
detail. Penulis B menulis dengan singkat, kaku, namun kata-kata yang digunakan
penuh makna. Untuk itu, menulislah dengan gayamu sendiri, tidak perlu harus
sama dengan penulis lain, itu justru membuatmu membatasi kreativitasmu.
2.
Buka pikiran
seluas-luasnya. Jangan batasi imajinasi hanya untuk satu hal tertentu,
sebaliknya biarkan imajinasi berkembang, tidak jarang justru inspirasi menulis dan
ide-ide kreatif diperoleh dari imajinasi yang ‘liar’, namun tentu saja hal yang
tidak boleh diabaikan adalah mengendalikannya.
3.
Banyak membaca.
Hal yang sangat penting dari menulis atau mencipta suatu karya adalah membaca.
Bacalah tulisan-tulisan dengan genre
berbeda, dengan begitu akan menambah kosa kata, inspirasi, dan kemampuan
merangkai kata, yang menjadikan kita lebih kreatif.
4.
Percaya diri.
Ada saatnya kita ragu akan kemampuan kita sendiri sehingga ide-ide kreatif kita
tertimbun, padahal jika kita percaya akan diri kita sendiri, ide tersebut akan
lebih mudah muncul yang tentunya akan membantu kita.
5.
Terbuka dengan
saran dan kritik orang lain. Jangan malu atau justru marah apabila tulisan kita
dikritik orang lain, saran dan kritik justru dapat membuka pikiran kita untuk
lebih kreatif. Tentu saja kita juga harus selektif dalam menampung saran dan
kritik yang membangun.
6.
Menulislah dengan
segenap hati. Pekerjaan apa pun akan kurang maksimal apabila dilakukan dengan
setengah-setengah, begitu pun menulis. Kamu harus menikmasti apa yang kamu
tulis, untuk itu gunakan segenap hati dalam menulis, agar karya yang sudah
berhasil ditulis tersebut bukan hanya sekedar kumpulan kata-kata, tapi juga
memiliki nyawa dan tentunya makna.
Komentar
Posting Komentar